Tittle: alone
Cast: cho kyuhyun
Jung dong sup
Genre: sad, school life, happy ending.
Fb: Jung Dong Sup
Tweet: @selin_kumala
Blog: http://dongsup08.blogspot.co.id/
Cast: cho kyuhyun
Jung dong sup
Genre: sad, school life, happy ending.
Fb: Jung Dong Sup
Tweet: @selin_kumala
Blog: http://dongsup08.blogspot.co.id/
“kehidupanku bagai bunga sakura yang berjatuhan dimusim semi, sendiri dan tidak dipedulikan. Teman dekat? Anggap saja itu hanya fasilitas pelengkap hidupku. Tidak benar-benar ada saat aku membutuhkan. Itulah aku, sendiri”
Aku cukup terkejut mendengar penuturan hwang sena. Yang kuketahui sekarang adalah kebenaran. Tidak ada yang peduli padaku.
“apa diberitahu minjo?” tanyaku to the point. Memang kemarin aku mendadak tidak bisa sekolah karena jiso tidak bisa menjemputku. Kepa aku tidak menggunakan kendaraan sendiri? Aku cukup menyedihkan diumurku sekarang orangtuaku tinggal didesa jadilah aku sebatang kara ditengah kota seoul ini. Rindu? Aku sangat merindukan eomma. Disini aku sangat menyedihkan dengan uang saku kurang dari kata cukup. Dari hari ini sampai 16 hari yang lalu kalian tahu apa yang aku makan? Hanya nasi, dan sekolah dengan menumpang pada jiso.
“ada, tapi kamu tetap tidak ada keterangan” jawab sena
“wae?” tanyaku
“tidak ada surat dan shin seonsangim tidak terima”
“dan absen kelas?”
“bahkan teman dekatmu miso tidak memberikan keterangan diabsenmu. Kenapa tidak kirim surat saja eo?”
“kalau aku bisa kirim surat aku pasti sekolah”
“kenapa tidak menelpon wali kelas”
“kalau handphoneku tidak disita aku pasti bisa, kau tahu itu”
“aku juga tidak bisa apa-apa dongsup. Mianhe”
“gwenchana. Memang seharusnya seperti ini kan? Tidak ada yang peduli padaku. Aku sendiri” ucapku sembari tersenyum kecut.
“dongsup-ya..” dongsup mengubah posisi duduknya menjadi tegak kedepan. Hatinya sakit, bagaimana tidak terhitung sudah 2 kali dia terperangkap dalam keadaan seperti sekarang, semester ini....
“wae?” tanyaku
“tidak ada surat dan shin seonsangim tidak terima”
“dan absen kelas?”
“bahkan teman dekatmu miso tidak memberikan keterangan diabsenmu. Kenapa tidak kirim surat saja eo?”
“kalau aku bisa kirim surat aku pasti sekolah”
“kenapa tidak menelpon wali kelas”
“kalau handphoneku tidak disita aku pasti bisa, kau tahu itu”
“aku juga tidak bisa apa-apa dongsup. Mianhe”
“gwenchana. Memang seharusnya seperti ini kan? Tidak ada yang peduli padaku. Aku sendiri” ucapku sembari tersenyum kecut.
“dongsup-ya..” dongsup mengubah posisi duduknya menjadi tegak kedepan. Hatinya sakit, bagaimana tidak terhitung sudah 2 kali dia terperangkap dalam keadaan seperti sekarang, semester ini....
“aku terus mencoba menjadi teman yang baik untuk mereka. Tapi ini balasannya. Sekarang aku cukup paham apa yang orangtuaku katakan. Susah sendiri, senang bersama. Keutji” gumam dongsup menegadahkan wajahnya keatas. Sebenarnya ingin sekali rasanya berteriak. Tapi tidak bisa. Seberapa kuatpun aku berteriak tidak akan ada yang bisa mendengarnya. Ada yang sepertiku? Aku mulai berfikir mereka sudah cukup baik mau menerimaku dikelas itu? Aku tau aku memang serba kekurangan tapi tidak bisakah mereka menerimaku? Tidak hanya kelebihanku? Kurasa tidak
.
.
.
.
.
.
Terpaan angin lembut itu menyibakkan rambut-rambut kecil dongsup dan membawanya kebelakang. Dongsup tersenyum, sekarang dongsup berada dibelakang sekolah. Tempat yang paling tepat untk sendiri. Telingannya tersumpal dengan alat pendengar musik kecil yang biasa dibawanya.
“eomma bogosipho, aku bahkan tidak bisa menghubungimu” air matanya meluncur dengan lancar hatinya makin perih karena mendengar musik ditelinganya (yoseob : mom – immortal song).
“apa yang kau lakukan disini?” suara berat itu menyapu pendengaran dongsup.
“tidak apa-apa aku hanya menenangkan diri”
“boleh aku duduk?”
“tidak ada larangan disini”
“apa yang kau lakukan disini?” suara berat itu menyapu pendengaran dongsup.
“tidak apa-apa aku hanya menenangkan diri”
“boleh aku duduk?”
“tidak ada larangan disini”
Hening beberapa menit. Dongsup teus sibuk dengan MP3 nya sedangkan kyuhyun? Apalagi kalau bukan benda kesayangannya. PSP
“cho kyuhyun imnida” kyuhyun menjulurkan tangan pada dongsup. Dongsup hanya menoleh dengan wajah datar
“aku tau. Cukup banyak siswa yang membicarakanmu” balas dongsup tanpa membalas jabatan tangan kyuhyun
“namamu?”
“apa itu penting?”
“ya, bagaimana aku bisa memanggilmu tanpa tahu nama?”
“untuk apa menerguku? Bukankah tidak penting” kyuhyun menoleh dan menganga tak percaya.
“hei... aku menegurmu karena kita berteman”
“sejak kapan kita berteman?” tanya dongsup datar
“jigeum”
“berteman atau tidak nya seseorang bukan tergantung nama tapi tegantung bagaimana kau bersikap padanya” ucap dongsup sembari berdiri dan pergi dari tempatnya.
.
.
.
“aku tau. Cukup banyak siswa yang membicarakanmu” balas dongsup tanpa membalas jabatan tangan kyuhyun
“namamu?”
“apa itu penting?”
“ya, bagaimana aku bisa memanggilmu tanpa tahu nama?”
“untuk apa menerguku? Bukankah tidak penting” kyuhyun menoleh dan menganga tak percaya.
“hei... aku menegurmu karena kita berteman”
“sejak kapan kita berteman?” tanya dongsup datar
“jigeum”
“berteman atau tidak nya seseorang bukan tergantung nama tapi tegantung bagaimana kau bersikap padanya” ucap dongsup sembari berdiri dan pergi dari tempatnya.
.
.
.
Semakin hari dongsup terus sendiri, jarang bicara dan tertutup. Sudah cukup sakit dari teman-temannya. Baginya sudah cukup sampai sekarang. Hanya menunggu beberaapa bulan lagi dia akan lulus. Seumur hidup belum ada teman yang bisa benar-benar dikatakan teman.
Langkah kakinya terhenti ditempat biasa miliknya. Miliknya? Bahkan dia tidak memiliki hal yang berharga. Cukup dirinya, eomma dan appa. Hanya itu? Bahkan Mp3 nya pun sudah tidak mau bersamanya lagi. Suaranya bahkan tak lagi jelas sekarang. Dia merindukan eommanya. Handphone yang disita bahkan tidak bisa diambil tanpa orangtua.
“apa kau terus kesini dan menangis eum? Berhentilah”
“apa pedulimu”
“aku tidak tau apa masalahmu? Tapi kau bisa cerita padaku” ujar kyuhyun
“aku tidak mengenalmu. Untuk apa aku cerita”
“kita teman. Dongsup” dongsup menoleh tak percaya
“bagaimana?” tanya dongsup
“dari temanmu”
“siapa temanku? Aku bahkan tidak punya satu orangpun teman”dengan wajah datar dongsup menoleh kearah kyuhyun. Kyuhyun menghembuskan nafasnya kasar
“tidak mungkin. Mereka bilang begitu”
“itu mungkin, aku tidak begitu. Aku sendiri”
“apa sekarang kau bercerita padaku?”
“tidak hanya menjelaskan”
.
.
.
“apa pedulimu”
“aku tidak tau apa masalahmu? Tapi kau bisa cerita padaku” ujar kyuhyun
“aku tidak mengenalmu. Untuk apa aku cerita”
“kita teman. Dongsup” dongsup menoleh tak percaya
“bagaimana?” tanya dongsup
“dari temanmu”
“siapa temanku? Aku bahkan tidak punya satu orangpun teman”dengan wajah datar dongsup menoleh kearah kyuhyun. Kyuhyun menghembuskan nafasnya kasar
“tidak mungkin. Mereka bilang begitu”
“itu mungkin, aku tidak begitu. Aku sendiri”
“apa sekarang kau bercerita padaku?”
“tidak hanya menjelaskan”
.
.
.
Hari terus berganti, pertemuan dongsup dan kyuhyun berlangsung terus terjadi namun hanya percakapan singkat terjadi. Tapi berbeda dengan hari ini dongsup datang dengan keadaan yang mengenaskan. Jika dari 2 hari yang lalu dia datang dengan wajah pucat dan sembab sekarang dia datang dengan tangisan.
“hikss..hikss..hiks..” tangisan dongsup menyapu pendengaran kyuhyun
“kau kenapa eum?” tanya kyuhyun
“anio. Hiks..hiks..”
“ceritalah. Jangan anggap kau terus sendiri. Kau tidak ingat? Aku bersamamu sekarang”
“kau tidak ingat. Aku memang selalu sendiri”
“berhentilah berfikiran seperti itu”
“memang sperti itu”
“kau benar-benar keras kepala” celetuk kyuhyun
.
.
.
“kau kenapa eum?” tanya kyuhyun
“anio. Hiks..hiks..”
“ceritalah. Jangan anggap kau terus sendiri. Kau tidak ingat? Aku bersamamu sekarang”
“kau tidak ingat. Aku memang selalu sendiri”
“berhentilah berfikiran seperti itu”
“memang sperti itu”
“kau benar-benar keras kepala” celetuk kyuhyun
.
.
.
Hari ini pancaran wajh dongsup berbeda. Wajahnya tersenyum tapi tidak dengan matanya. Kesedihan luar biasa terlihat disana
“gwenchana?” tanya kyuhyun, dongsup menoleh dan menjawab
“nan gwenchana”
“tapi matamu mengatakan tidak” dongsup menunduk wajahnya memerah jelas sekali kalau dia sedang menahan tangis. Dia terus berfikir. Jangan menangis!!
“kau ingin dengar cerita?” dongsup mengangguk
“kau tau aku pernah hampir mati dulu”
“bagaimana bisa?”
“waktu itu aku dan keluargaku pergi, appa mengemudi eomma disampingnya, aku duduk dibelakang kemudi bersama ahra noona. Aku mencoba tidur tapi hentaman keras itu membuat mobil kami beroutar beberapa kali dan terbalik. Saat sadar aku sudah jauh dari mobil, mungkin 3 meter”
“nan gwenchana”
“tapi matamu mengatakan tidak” dongsup menunduk wajahnya memerah jelas sekali kalau dia sedang menahan tangis. Dia terus berfikir. Jangan menangis!!
“kau ingin dengar cerita?” dongsup mengangguk
“kau tau aku pernah hampir mati dulu”
“bagaimana bisa?”
“waktu itu aku dan keluargaku pergi, appa mengemudi eomma disampingnya, aku duduk dibelakang kemudi bersama ahra noona. Aku mencoba tidur tapi hentaman keras itu membuat mobil kami beroutar beberapa kali dan terbalik. Saat sadar aku sudah jauh dari mobil, mungkin 3 meter”
Dongsup melotot tak percaya bagaimana bisa.
“hahaha kembaliakn matamu seperti semula dongsup”
“aish”
“yang kutau saat itu adalah dadaku sakit, ahra noona berada disampingku terus mengucapkan doa. Sedangkan appa dan eomma jauh disebrang jalan. Saat itu kepalaku terasa berat dan ingin tidur. Namu suara ahra noona menyadarkanku, apa aku akan mati? Kilasan masa lalu ku terlintas dikepalaku. Saat aku kecil sampai sekarang. Steelah itu aku sama sekali tidak sadar lagi. Dokter mengatakan pada appa kecil kemungkinan untuk aku sadar tapi mukjizat itu datang aku sadar setelah koma 4 hari dan oprasi untuk tulang rusukku yang patah. Dan karena penyakitku aku bertambah parah itulah membuat ku sulit bertahan. Aku dioprasi diperut. Sebenarnya bukan disana tapi dileherku. Tapi appa menentang dokter itu justru marah. Aku berterma kasih pada dokter yang bersal dari china itu karena memberikan solusi”
“penyakit?” tanya dongsup
“hemmm, pneuthromax”
“begitu”
“ne, beri aku imbalan”
“apa”
“ceritakan masalahmu”
“aku tidak bisa”
“kenapa?”
“kau akan menjauh”
“tidak akan” dongsup terdiam, tatapan-tatapan sinis itu terus menghantui kepalanya
“aish”
“yang kutau saat itu adalah dadaku sakit, ahra noona berada disampingku terus mengucapkan doa. Sedangkan appa dan eomma jauh disebrang jalan. Saat itu kepalaku terasa berat dan ingin tidur. Namu suara ahra noona menyadarkanku, apa aku akan mati? Kilasan masa lalu ku terlintas dikepalaku. Saat aku kecil sampai sekarang. Steelah itu aku sama sekali tidak sadar lagi. Dokter mengatakan pada appa kecil kemungkinan untuk aku sadar tapi mukjizat itu datang aku sadar setelah koma 4 hari dan oprasi untuk tulang rusukku yang patah. Dan karena penyakitku aku bertambah parah itulah membuat ku sulit bertahan. Aku dioprasi diperut. Sebenarnya bukan disana tapi dileherku. Tapi appa menentang dokter itu justru marah. Aku berterma kasih pada dokter yang bersal dari china itu karena memberikan solusi”
“penyakit?” tanya dongsup
“hemmm, pneuthromax”
“begitu”
“ne, beri aku imbalan”
“apa”
“ceritakan masalahmu”
“aku tidak bisa”
“kenapa?”
“kau akan menjauh”
“tidak akan” dongsup terdiam, tatapan-tatapan sinis itu terus menghantui kepalanya
“wae?” tanya kyuhyun
“kenapa kau selalu kesini? Kenapa kau datang?”
“karena kita teman”
“apa aku benar-benar memiliki teman sekarang? Pergilah sebelum kau seperti mereka”
“apa maksudmu!!”
“pergilah!! Sebelum kau menuduhku seperti mereka. Hanya tinggal 5 bulan aku lulus. Aku akan bebas” dongsup pergi meninggalkan kyuhyun sendirian. Kyuhyun terus mengumpat dalam hati apa yang terjadi padanya? Dari awal bertemu tidak pernah bisa meluluhkan hati wanita itu.
.
.
.
“kenapa kau selalu kesini? Kenapa kau datang?”
“karena kita teman”
“apa aku benar-benar memiliki teman sekarang? Pergilah sebelum kau seperti mereka”
“apa maksudmu!!”
“pergilah!! Sebelum kau menuduhku seperti mereka. Hanya tinggal 5 bulan aku lulus. Aku akan bebas” dongsup pergi meninggalkan kyuhyun sendirian. Kyuhyun terus mengumpat dalam hati apa yang terjadi padanya? Dari awal bertemu tidak pernah bisa meluluhkan hati wanita itu.
.
.
.
Tidak seperti biasa sudah 4 hari dongsup tidak datang ketempat itu. Kyuhyun bingung. Dia kenapa? Apa masalahnya berat? Kyuhyun berniat mendatangi dongsup namun nihil bukan dongsup dihadapannya malah wanita yang mengaguminya yang datang menghampiri.
“oppa ada apa kesini?” tanya miso
“apa dongsup ada?”
“tidak. Dia sudah ijin ke mokpo 4 hari”
“oh. Gomawo”
“kenapa oppa mencari pembuat masalah itu?”
“pembuat masalah?”
“ne oppa. Karena dia barang-barang dikelas ini hilang. Mungkin dia yang mengambilnya. Saat itu hanya dia yang ada dikelas.” Jawab miso enteng
“mwo!! Tidak mungkin”
“itu pasti”
“apa dongsup ada?”
“tidak. Dia sudah ijin ke mokpo 4 hari”
“oh. Gomawo”
“kenapa oppa mencari pembuat masalah itu?”
“pembuat masalah?”
“ne oppa. Karena dia barang-barang dikelas ini hilang. Mungkin dia yang mengambilnya. Saat itu hanya dia yang ada dikelas.” Jawab miso enteng
“mwo!! Tidak mungkin”
“itu pasti”
Keesokan harinya dengan cepat kyuhyun kekelas dongsup dan menghampirinya.
“kau harus menjelaskan semua” ucap kyuhyun
“untuk apa? Kau pasti sudah tau kan? Kau boleh percaya pada mereka”
“tidak, beritahu aku”
“tidak ada yang perlu aku beri tau”
“apa kau akan keras kepala?”
“ne” kyuhyun menarik dongsup kedalam pelukannya tidak peduli dimana mereka kyuhyun tetap kukuh memeluk erat punggung dongsup
“kau gila. Lepaskan”
“andwe”
“lepas”
“aku tau kau kesepian dongsup” dongsup berhenti berontak
“tentu kau tau, kau tau, kehidupanku seperti bunga sakura yang berjatuhan dimusim semi, semdiri dan tidak dipedulikan. Teman dekat? Anggap saja mereka hanya fasilitas pelengkap dalam hidupku. Tidak benar-benar bersamaku saat aku membutuhkan. Itulah aku, sendiri”
“tidak!! Kau ada aku”
“hah aku bahkan tidak meengenalmu” kyuhyun melepas pelukannya dan tersenyum lembut
“cho kyuhyun imnida”
“aku sudah tau namamu, semua tau itu”
“jadi bisa kau jelaskan”
“kau percaya pada mereka?”
“tidak”
“itu bagus, kalau aku bilang aku tidak melakukannya. Apa kau percaya?”
“ya”
“kalaupun kau percaya ini tidak akan merubah semuanya”
“bisa, kau lihat ini?” kyuhyun menunjukkan sebuah flashdisk pada dongsup
“untuk apa?”
“apa kau lupa dikelas ini ada CCTV?”
“untuk apa? Kau pasti sudah tau kan? Kau boleh percaya pada mereka”
“tidak, beritahu aku”
“tidak ada yang perlu aku beri tau”
“apa kau akan keras kepala?”
“ne” kyuhyun menarik dongsup kedalam pelukannya tidak peduli dimana mereka kyuhyun tetap kukuh memeluk erat punggung dongsup
“kau gila. Lepaskan”
“andwe”
“lepas”
“aku tau kau kesepian dongsup” dongsup berhenti berontak
“tentu kau tau, kau tau, kehidupanku seperti bunga sakura yang berjatuhan dimusim semi, semdiri dan tidak dipedulikan. Teman dekat? Anggap saja mereka hanya fasilitas pelengkap dalam hidupku. Tidak benar-benar bersamaku saat aku membutuhkan. Itulah aku, sendiri”
“tidak!! Kau ada aku”
“hah aku bahkan tidak meengenalmu” kyuhyun melepas pelukannya dan tersenyum lembut
“cho kyuhyun imnida”
“aku sudah tau namamu, semua tau itu”
“jadi bisa kau jelaskan”
“kau percaya pada mereka?”
“tidak”
“itu bagus, kalau aku bilang aku tidak melakukannya. Apa kau percaya?”
“ya”
“kalaupun kau percaya ini tidak akan merubah semuanya”
“bisa, kau lihat ini?” kyuhyun menunjukkan sebuah flashdisk pada dongsup
“untuk apa?”
“apa kau lupa dikelas ini ada CCTV?”
Semua berkumpul, jelas sudah semuanya, bukan dongsup yang melakukannya. Namun itu tidak membuat dongsup tenang.
“jika kalian bertemandenganku hanya karena kasihan dan merasa bersalah maka lupakanlah. Aku tidak membutuhkannya”ucap dongsup datar
“maaafkan kami dongsup”
“untuk apa? Kalian tidak salah? Bersikaplah seperti biasa. Anggap aku tetap sendiri. Hanya itu” dongsup cepat-cepat pergi dari kerumunan itu untuk menuju kebelakang sekolah
.
.
.
“maaafkan kami dongsup”
“untuk apa? Kalian tidak salah? Bersikaplah seperti biasa. Anggap aku tetap sendiri. Hanya itu” dongsup cepat-cepat pergi dari kerumunan itu untuk menuju kebelakang sekolah
.
.
.
Kyuhyun duduk disamping dongsup dan memandang kearah depan.
“sudah baikan?” tanya kyuhyun
“ne, begitulah”
“sudah baikan?” tanya kyuhyun
“ne, begitulah”
Beberapa menit mereka saling diam
“apa pelajaran kesukaanmu?” tanya kyuhyun
“bahasa inggris. Kau?”
“matematika”
“gila”
“Apanya? Itu menyenangkan”
“tidak”
“hobimu?”
“membuat fanfiction.kau?”
“jeongmal? Istriku PSP kekeke”
“ne. Kau bisa lihat di http://dongsup08.blogspot.co.id/ (ini realwkwwk)”
“baiklah”
.
.
.
“bahasa inggris. Kau?”
“matematika”
“gila”
“Apanya? Itu menyenangkan”
“tidak”
“hobimu?”
“membuat fanfiction.kau?”
“jeongmal? Istriku PSP kekeke”
“ne. Kau bisa lihat di http://dongsup08.blogspot.co.id/ (ini realwkwwk)”
“baiklah”
.
.
.
Hari kelulusan tiba, dongsup sibuk mencari kyuhyun satu-satunya teman yang terus bersamanya, miliknya. Apa sekarang dia bisa memilikinya? Kepalanya terus menoleh kekiri dan kekanan. Namun nihil dia tidak menemukannya.
“berhentilah menoleh, kepalamu bisa lepas” kekeh kyuhyun
“kyu...”
“ige..” kyuhyun memberikan bunga pada dongsup
“gomawo”
“cheonmaneyo, dongsup..”
“ne?”
“kau tau aku bebanr-benar pandai dalam hal ini. Keunde aku menyayangimu, ani mencintaimu. Aku sengaja memilih hari ini karena kita sama-sama lulus dan kuliah, aku tidak mau kau melupakanku. Kau tau aku sudah lama mengenalmu, saat itu kita kelas , seperti biasa kau selalu duduk disanana dan mendengarkan musik. Tapi baru-baru ini aku berani mendekatimu. Dongsup kau mau menjadi yeojachinguku?”
“heh?”
“bunga itu. Berikan padaku jika kau menerimanya, jika kau menolak kau bisa membuangnnya kearahku”
“kyu...”
“ige..” kyuhyun memberikan bunga pada dongsup
“gomawo”
“cheonmaneyo, dongsup..”
“ne?”
“kau tau aku bebanr-benar pandai dalam hal ini. Keunde aku menyayangimu, ani mencintaimu. Aku sengaja memilih hari ini karena kita sama-sama lulus dan kuliah, aku tidak mau kau melupakanku. Kau tau aku sudah lama mengenalmu, saat itu kita kelas , seperti biasa kau selalu duduk disanana dan mendengarkan musik. Tapi baru-baru ini aku berani mendekatimu. Dongsup kau mau menjadi yeojachinguku?”
“heh?”
“bunga itu. Berikan padaku jika kau menerimanya, jika kau menolak kau bisa membuangnnya kearahku”
Dengan cepat kyuhyun berbalik membelakangi dongsup sembari ememjamkan mata. Kyuhyun terus menunggu tapi tidak ada pergerakan dari dongsup “apa dia membuangnya?” batin kyuhyun bertanya.
Hana..
Dul...
Set...
Greb... dongsup memeluk kyuhyun dari belakang dan memberikan bunga itu pada kyuhyun dengan mempertahankan posisinya. Malu? Tentu saja. Dongsup terus menenggelamkan wajahnya pada punggung tegap kyuhyun.
“ne” gumam dongsup. Kyuhyun berbalik dan menangkup wajah dongsup lembut
“gomawo”
END
Otte? Jelek? Mianhe T_T
Aku mau curhat egen. Ini sebagian besar nyata dari hidup aku. Akulagi galon makanya jadi ff kayak gini u,u . ada yang suka? Mau baca ff aku lagi? Mian yang aku tag ff abal-abal couple KyuSup minta maaf -_____-
Aku mau curhat egen. Ini sebagian besar nyata dari hidup aku. Akulagi galon makanya jadi ff kayak gini u,u . ada yang suka? Mau baca ff aku lagi? Mian yang aku tag ff abal-abal couple KyuSup minta maaf -_____-
Komeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnn!!!!!!! Jangan tanpa jejak velis... O.O